Beragam Upaya Disperindag Pekanbaru Jaga Stok dan Stabilitas Harga Komoditas Pangan

14 Maret 2023
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun didampingi Kepala Disperindag Zulhelmi Arifin saat mengecek harga daging di Pasar Cik Puan pada 12 Maret 2023. Foto: Surya/Riau1.

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun didampingi Kepala Disperindag Zulhelmi Arifin saat mengecek harga daging di Pasar Cik Puan pada 12 Maret 2023. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM - Tim Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru melakukan pemantauan dan pengawasan bahan pokok di pasaran jelang masuknya bulan Ramadan tahun ini. Mereka ingin memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok. 

Disperindag memantau beberapa komoditas yang mayoritas mengalami gejolak harga jelang Ramadan dan Idulfitri. Komoditas pangan yang mengalami gejolak harga itu antara lain, cabai merah, bawang merah, daging, ayam, telur, dan beras. 

"Dari pantauan kami di pasar tradisional, memang ada beberapa komoditas mulai alami kenaikan harga," kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Senin (13/3/2023). 

Salah satu kenaikan harga yaitu komoditas bawang putih yang naik Rp4.000 dari harga sebelumnya sekitar Rp23.000. Melihat kenaikan ini, Disperindag juga mengantisipasi lonjakan harga pada komoditas lainnya. 

Disperindag akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) untuk memastikan pasokan bahan pokok. Jika ketersediaan bahan pokok mulai langka, tentu harga akan merangkak naik. 

"Pekanbaru ini bukan daerah pertanian. Pekanbaru di suplai dari beberapa daerah penghasil seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat untuk memenuhi kebutuhan komoditas bawang, cabai, dan telur," ujar Ami, sapaan akrabnya. 

Ayam dan telur dipasok dari Kota Payakumbuh. Untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, Disperindag juga akan mengundang pada distributor Pekanbaru guna membahas pasokan komoditas pangan dan menjaga kestabilan harga.

"Saya mengimbau warga agar menginformasikan ke pihaknya jika menemukan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan terlalu tinggi. Kami akan menelusuri penyebab kenaikan harga," ucap Ami.

Sebelumnya, tim Disperindag Pekanbaru juga mengawasi distribusi Minyakita. Beberapa waktu lalu, minyak goreng kemasan ini sempat langka di pasaran. 

Disperindag mengambil langkah cepat dengan mengecek stok Minyakita di gudang distributor. Jumlah distributor minyak goreng merek MinyaKita hanya belasan di Pekanbaru. 

Sekitar 16 distributor MinyaKita yang masuk dalam pengawasan tim pengawas perdagangan. Perusahaan distributor itu antara lain, CV Bintang Surya Abadi, CV Putra Jaya Mandiri, CV Sinar Terang, UD Maju Jaya, dan CV Meta Surya, PT Pan Baruna, UD Putra Nauli, PT Global Sukses Mandiri, FA Karya Niaga, UD Sinar Bulan Purnama, PT Rintis Sejahtera Abadi, UD Cipta Karya, CV Aneka Pangan, Putra Langkat, Lotte Mart, dan Indogrosir. 

"Saat ini, kami belum ada mendapati penimbunan sehingga menyebabkan kelangkaan MinyaKita di pasaran," tutur Ami. 

Para distributor diingatkan agar tidak menaikkan harga MinyaKita seenaknya. Karena, Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita sebesar Rp14.000 per liter. 

Oknum pedagang maupun pengelola usaha yang menjual di atas HET bakal kena sanksi pemberhentian pasokan MinyaKita dari distributor. Pedagang dipastikan tidak akan lagi mendapat pasokan minyak goreng murah ini jika menjual di atas HET.