Pedagang Wisata Kuliner Turap Mengeluh, Omset Turun Hingga 80 Persen

Pedagang Wisata Kuliner Turap Mengeluh, Omset Turun Hingga 80 Persen

6 April 2020
Lokasi Pedagang wisata Kuliner Turap yang sepi karena wabah corona/R24

Lokasi Pedagang wisata Kuliner Turap yang sepi karena wabah corona/R24

RIAU1.COM -SIAK- Virus corona atau Covid-19 yang sudah menelan banyak korban dan adanya imbauan larangan untuk keluar rumah ternyata berdampak buruk bagi para pedagang wisata Kuliner Di Turap Kecamatan Siak Kabupaten Siak, pasalnya mereka mengaku mengalami penurunan omzet jualan hingga 80 persen, bahkan beberapa diantaranya mengaku tidak ada jual beli di tempat jualan mereka.

Pandemi virus corona yang terjadi di berbagai daerah benar-benar memukul ekonomi masyarakat, omzet penjualan bahkan turun drastis hingga 50 sampai 80 persen akibat pademi virus ini.

“Bukan hanya separuh, tapi ini lebih, hingga 60 persen jualan turun setelah ramai wabah ini diumumkan,” ujar Agus, salah satu penjual kuliner di tempat wisata turap Senin (5/4)

Menurutnya, omzet penjualan turun dikarenakan orang-orang mengurangi aktivitas di luar rumah. Mereka membatasi diri di dalam rumahnya dan hanya keluar jika membutuhkan hal yang penting saja, dan telebih dalam beberpa pekan ini keluar imbauan dari pemerintah agar pembeli bisa membungkus makanan saja.

“Keadaan seperti ini sejak aktivitas warga dibatasi untuk memotong rantai penyebaran Covid-19,” kata Agus.

Sebelum Covid-19 muncul, omzet yang didapat dalam sehari diakui Agus mencapai Rp .500.000 hingga Rp.1.000.000 terlebih jika pada musim liburan, akan tetapi setelah munculnya isu Covid-19 dan masyarakat membatasi aktivitas, ia hanya mendapatkan omzet Rp.50.000 hingga Rp 100.000 per hari.

“Kini jualan sangat sepi, dalam setiap hari untuk mendapatkan yang 100 ribu saja sudah sangat susah, kadang dalam satu hari semenjak pademi virus ini bisa tidak ada jual beli'' ujarnya 

Sementara itu, Ali salah seorang pedagang makanan di turap juga mengatakan, imbas dari virus corona pun membuatnya harus mengalami penurunan omzet yang cukup tinggi. Sejak isu tersebut bergulir, tempat dirinya berjuapan pun menjadi sepi pembeli.

“Biasa ramai, apalagi jika adanya Ahir pekan atau libur sekolah, setidaknya usaha kau masih lancar, namun setelah mewabahnya virus ini, untuk memenuhi kebutuhan makan setiap hari pun kami susah''ujarnya.

"Kami berharap Pemda Siak bisa membantu kami, setidaknya bisa sedikit mengurangi beban kami dalam mencukupi kebutuhan pangan karena memang sangat sulit kondisi ini untuk kami sekarang" ujarnya menambahkan.

Sementara itu, menurut pantauan dilapangan sejumlah tempat yang menjajakan aneka makanan dan minuman di tempat wisata turap Siak memang masih buka seperti biasanya , namun dikarenakan Pandemi virus Corona tempat ini yang biasa ramai kini sangat sepi , bahkan sepanjang tepian sungai Siak inipun tidak ada orang duduk duduk seperti biasanya, hanya terlihat beberapa pedagang yang membersihkan tempat jualan mereka.

Untuk diketahui Turap sendiri merupakan tempat yang terletak di sepanjang tepian sungai Siak yang merupakan pusat wisata kuliner yang ada di kota Istana ,dimana disepanjang sungai Siak ini berjejer para pedagang menjual aneka kuliner, sehingga biasanya menjadi salah satu tempat tujuan wisata baik dari dalam maupun luar kota Siak.(Lin)