Kapal SPOB Wijaya Kusuma 2 Samarinda Bocor di Perairan Perawang, Warga Panik Minyak Cemari Sungai Siak
Kapal SPOB Wijaya Kusuma 2 Samarinda bocor, bersandar di perairan Perawang
RIAU1.COM - Warga tepian sungai Siak, di Kampung Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak panik, cairan berbau Bahan Bakar Minyak (BBM) terlihat telah cemari sungai, Sabtu 29 Desember 2019.
Dari informasi yang dihimpun Riau1.com dilokasi kejadian, Cairan minyak diduga pertalite itu tumpah ke sungai Siak, setelah kapal SBOP Wijaya Kusuma 2 Samarinda yang memiliki warna putih orange diduga mengalami kebocoran tangki pada bagian belakang usai bersenggolan dengan kapal Intan Daya 7 yang bermuatan cangkang.
Dari pantauan awak media dibantaran sungai, tercium jelas bau minyak, dipermukaan air sungai juga terlihat jelas cairan minyak mengalir ke hulu sungai.
Hal ini sontak membuat warga panik, karena sebagian warga dibantaran sungai masih ada yang memasak menggunakan kayu bakar serta banyak warga yang bersantai dipinggiran sungai sembari merokok.
"Hati-hati kalau merokok ya bang, jangan buang puntung rokok ke sungai, itu ada minyak tumpah ke sungai, kapal bawak minyak tu bocor tadi siap besenggol dengan kapal cangkang tu," sebut warga yang mengaku bernama Ucok saat ditemui Riau1.com di dermaga penyebrangan Fery Kampung Pinang Sebatang Tualang.
Hal serupa juga diserukan Ali, salah seorang warga yang berprofesi sebagai nelayan. Ia tampak kesal atas kejadian tumpahnya minyak ke sungai yang merupakan tempatnya mengais rezeki.
"Olah mencai ikan payah, lah minyak pulak tumpah, makin abih lah ikan di sungai ko, (sudahlah mencari ikan susah, minyak pula yang tumpah, semakin abislah ikan di sungai tu)" cetusnya.
Dirinya beserta masyarakat bantaran sungai meminta kepada aparat dan instansi terkait, agar menyelesaikan peemasalahan ini, dan meminta kepada pemilik kapal agar segera membersihkan sungai dari cairan minyak yang tumpah.
"Yang joleh, kami mintak oghang kapal tu harus mau membosihkan sungai ko, nak itu kecelakaan atau apo pun itu, tak urusan kami, aparat harus tindak tegas itu, kami nelayan ni yang jadi korban lagi ni, makin payah mencai ikan, (yang jelas, kami minta kepada orang kapal itu, mereka harus membersihkan sungai ini, mau itu kecelakaan atau apapun itu, itu bukan urusan kami, aparat harus menindak tegas kejadian ini, kami nelayan ini yang jadi korban ni, semakin sulit mencari ikan)" tandasnya.
Sementara itu, berhubung lokasi kejadian berada sekitar 200 meter dari pelabuhan milik PT Indah Kiat Pulp and Paper, dan lokasi kejadian hanya dapat ditempuh melalui jalur air, awak media hanya dapat meliput dari jamban milik warga.
Hingga berita ini diturunkan, tak satupun instansi terkait, baik itu Kepolisian maupun Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Perairan Perawang yang dapat memberikan keterangan atas kejadian tersebut. Keterangan akan dimuat dipemberitaan selanjutnya.