Silat Serunting 12 dari Kabupaten Siak Pukau Pengunjung FPN VII 2019 di Bali

Silat Serunting 12 dari Kabupaten Siak Pukau Pengunjung FPN VII 2019 di Bali

23 Juni 2019
Penampilan aksi seni tari sunting 12 dari Kabupaten Siak di FPN VII Bali

Penampilan aksi seni tari sunting 12 dari Kabupaten Siak di FPN VII Bali

RIAU1.COM - Penampilan silat serunting 12 yang dibawakan peserta pawai budaya asal Negeri Istana Matahari Timur, memukau tuan rumah dan pengunjung helat Festival Pusaka Nusantara (FPN) VII 2019 di Karangasem, Bali.

Tak hanya silat serunting 12, sebagai salah satu Dewan Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), Kabupaten Siak juga menampilkan beragam tradisi seni budaya khas melayu tempo dulu, dengan melibatkan sejumlah penggiat seni budaya dari Siak, termasuk memboyong mahasiswa Siak yang tengah menimba ilmu di Yogyakarta.

Tuan rumah FPN VII, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, secara khusus mengapresiasi penampilan delegasi Kabupaten Siak dalam helat yang dirangkai dalam kegiatan Rakernas JKPI 2019 itu.

Ia bahkan mendaulat Bupati Siak, Alfedri selaku Dewan Presidium JKPI untuk turut mendampingi Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM RI, Rully Indrawan melakukan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya secara resmi prosesi pawai budaya dan pameran FPN VII 2019.

Orang nomor satu di Kabupaten Karangasem itu menyatakan, akan melakukan kunjungan balasan yang sama untuk menyemarakkan event FPN VIII dan Rakernas JKPI di Siak Sri Indrapura tahun 2020 mendatang.

"Terimakasih atas partisipasi Kabupaten Siak dalam memeriahkan FPN VII di Karangasem, kami berharap kolaborasi antar anggota kota pusaka dapat berkelanjutan dan saling mendukung dalam melestarikan berbagai tinggalan budaya di nusantara," katanya.

Bupati Siak, Alfedri dalam kesempatan itu mengungkapkan, pawai budaya Kabupaten Siak kali ini mengangkat tema Melayu Siak Tempo Dulu, dimana pakaian yang digunakan merupakan gambaran suasana masyarakat Melayu tempo dulu saat kejayaan Kerajaan Siak Sri lndrapura.

"Silat sunting 12 kami tampilkan karena merupakan seni bela diri tradisional yang biasa ditampilkan dalam upacara adat, pada masa kerajaan Siak dulu," papar Alfedri setelah mengikuti pawai Budaya Nusantara di depan Puri Agung Karangasem, Sabtu 22 Juni 2019.

Ia melanjutkan, silat ditampilkan untuk mendukung serta mempromosikan pariwisata budaya di Kabupaten Siak, mengingat sampai saat ini Istana Kerajaan Siak masih berdiri kokoh dan masih berisikan barang-barang peninggalan sejarah di dalamnya.

Sementara itu, Sekdakab Siak, Tengku Said Hamzah menyatakan, telah berkomunikasi dengan beberapa delegasi yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia. Beberapa kepala daerah antusias menyatakan akan hadir untuk mengikuti FPN VIII 2020 di Kabupaten Siak.

"Diantaranya Bupati Sambas Kalimantan Barat yang akan membawa rombongan besar untuk mengingat adanya hubungan masalalu mereka dengan Kerajaan Siak. Untuk itu kita harus siap menjadi tuan rumah yang baik," beber Hamzah.

Salah seorang pengunjung dalam event pawai tersebut, Anak Agung Ayu Dirga Permana Ningrat yang ikut menyaksikan pertunjukan Silat Sunting 12 itu, mengaku kagum dengan pertunjukan silat tersebut.

"Saya kagum melihat silat tadi, meskipun sudah tidak di masa kerajaan, tapi seni tradisi dan budayanya masih tetap dilestarikan," ucap gadis 23 tahun asal Pulau Dewata itu.(R1/rizal)