Ketika Belanda dan Etnis Tionghoa Sama-Sama Besarkan Nama Bagansiapiapi

Ketika Belanda dan Etnis Tionghoa Sama-Sama Besarkan Nama Bagansiapiapi

3 November 2020
Pelabuhan Bagansiapiapi (Foto: Istimewa/internet)

Pelabuhan Bagansiapiapi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Salah satu kota besar dan bersejarah di Riau, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) pernah masuk dalam wilayah Bengkalis. Penyatuan ini dilakukan setelah Indonesia merdeka.

Setelah puluhan tahun, barulah pada 4 Oktober 1999 Rohil menjadi kabupaten sesuai dengan Undang-undang Nomor 53 tahun 1999 dikutip dari rohilkab.go.id, Selasa, 3 November 2020.

Disusul pada 2008, Bagansiapiapi baru menjadi ibu kota kabupaten.

Jauh sebelum Indonesia merdeka, Rohil begitu diperhitungkan. Semua bermula ketika negeri Kubu, Bangko dan Tanah Putih mendirikan wilayah ini.

Negeri-negeri ini berada dibawah kontrol Sultan Kerajaan Siak. Disaat yang sama, Belanda mendirikan distrik pertamanya pada 1980.

Loading...

Satu persatu wilayahnya berkembang. Termasuk Bagansiapiapi. Khusus daerah ini, maju pesat setelah bermunculannya pemukiman etnis China.

Melihat kemajuan ini, Belanda iri lalu dengan cepat memindahkan Pemerintahan Kontroleur-nya pada tahun 1901.

Akibatnya pemindahaan ini, Bagansiapiapi semakin berkembang. Terutama setelah Belanda membangun pelabuhan modern dan terlengkap di kota ini. Tujuannya untuk mengimbangi pelabuhan lainya di Selat Malaka sampai Perang Dunia Pertama usai.