Video Anak Kuntu Viral, Syahrul Aidi DPR RI Minta Pengusaha Perhatikan Kesejahteraan Karyawan

Video Anak Kuntu Viral, Syahrul Aidi DPR RI Minta Pengusaha Perhatikan Kesejahteraan Karyawan

13 Juni 2021
Anggota DPR RI, Syahrul Aidi dilokasi video viral

Anggota DPR RI, Syahrul Aidi dilokasi video viral

RIAU1.COM - Beredarnya video tiga pelajar yang melakukan aksi bergelantungan di rel keranjang pengangkut buah sawit di Deda Kuntu Darussalam, Kampar viral dalam sepekan terakhir.

Video tersebut mengundang perhatian dari berbagai pihak, bahkan Anggota DPR RI, Syahrul Aidi Maazat diminta langsung DPP PKS untuk mengunjungi lokasi kejadian untuk memastikan kondisi real di lapangan. 

Syahrul Aidi di DPR RI yang membidangi infrastruktur, diharapkan partai dapat memberikan solusi bagi masyarakat setempat. 

Dia mengaku bertemu langsung dengan ketiga anak dalam video  tersebut, dan kata dia, mereka saat itu hanya bermain di luar jam sekolah. Dan itu masih di bawah pengawasan keluarga dan pekerja yang ada di tempat video itu diambil.

"Kemarin saya langsung dialog dengan anak-anak dan para pekerja disana, mereka menyampaikan bahwa mereka hanya bermain. Kalau pergi sekolah mereka biasanya ada jalur khusus. Kalau air sedang surut, mereka melewati aliran sungai yang ada di bawah rel keranjang kelapa sawit tersebut. Jadi itu clear. Dan karena ini berada dalam kawasan perkebunan pribadi, maka fasilitas pemerintah tak bisa kita bangun," papar Syahrul Aidi. 

Loading...

Namun demikian, adapun hikmah dari kejadian ini menurutnya, terbuka sisi lain dari pekerja perkebunan yang ada di Riau. Baik itu lahan perkebunan milik pengusaha secara pribadi atau pun telah memiliki badan hukum. 

Dia juga menyoroti tiga fasilitas mendasar yang harus disediakan oleh pengusaha di luar gaji yang pekerja dapatkan. 

"Pekerja harus mendapatkan akses pendidikan, kesehatan dan tempat tinggal yang layak. Tiga sektor ini harus diberikan oleh pengusaha. Jangan anggap dengan memberi mereka gaji, semua telah selesai. Contoh di bidang pendidikan, jika anak dari pekerjanya sekolahnya jauh, maka disediakan alat transportasi berupa kendaraan. Kemudian fasilitas jalan dan jembatan juga diperhatikan," demikian Syahrul Aidi. ***