Ketika Gus Dur Ubah Nama Bandara Simpang Tiga Menjadi Sultan Syarif Kasim II

Ketika Gus Dur Ubah Nama Bandara Simpang Tiga Menjadi Sultan Syarif Kasim II

5 April 2020
Gus Dur (Foto: Istimewa/internet)

Gus Dur (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Setelah digunakan di era penjajahan Belanda dan Jepang, nama Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru kerap berubah-ubah.

Pada zaman penjajah, nama yang tersemat hanyalah Landasan Udara dimana yang terdiri dari tanah di keraskan dan di gunakan sebagai Pangkalan Militer dinukil dari angkasapura2.co.id, Minggu, 5 April 2020.

Untuk urusan landasan pacunya hanya ada dari dari Timur menuju Barat dengan nomor runway 14 dan 32. Setelah penjajah meninggalkan Indonesia, Pemerintah membangun landasan pacu baru yang terbentang dari arah utara menuju selatan dengan nomor runway 18 dan 36. 

Pada tahun 1950 landasan pacu di perpanjang menjadi 1.500 meter, dan pada tahun 1967 landasan mulai proses pengaspalan runway, taxi, dan apron setebal 7 cm serta pertambahan panjang landasan sepanjang 500 meter.

Nama bandara ini lalu diubah pada tahun 1960 setelah pemerintah mengoperasikan bandara ini menjadi bandara perintis dari Landasan Udara menjadi Pelabuhan Udara Simpang Tiga. 

Alasannya, karena lokasinya berada tiga jalan persimpangan jalan menuju Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar dan Indragiri Hulu.

Di era kepemimpinan presiden Gus Dur, namanya kembali diubah menjadi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II melalui keputusan Presiden No.Kep.473/OM.00/1988-AP II tahun 2000.