Tolak Bantuan Tim Terpadu DKI Jakarta, Sayed: Pemprov Riau Tutup Mata dengan Penderitaan Masyarakat

Tolak Bantuan Tim Terpadu DKI Jakarta, Sayed: Pemprov Riau Tutup Mata dengan Penderitaan Masyarakat

19 September 2019
Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Riau 1, Sayed Abubakar A Assegaf

Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Riau 1, Sayed Abubakar A Assegaf

RIAU1.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Riau 1, Sayed Abubakar A Assegaf menyayangkan penolakan bantuan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi bencana asap karlahut. Sikap itu memperlihatkan Pemprov Riau lebih mementingkan ego ditengah beban penderitaan masyarakat yang terpapar  kabutasap sehari-hari.

"Saya menyayangkan penolakan bantuan itu. Kita semua tahu bahwa saat ini asap masih menyelimuti Riau. Korban penderita ISPA dan penyakit lain akibat asap mulai banyak di rawat di rumah sakit," kata Sayed Aboubakar A Assegaf, Kamis 19 September 2019.

"Bantuan dari Pemprov DKI Jakarta itu tujuannya untuk ikut meringankan penderitaan masyarakat Riau. Tapi ini kok malah di tolak! Apa sudah tutup mata dengan penderitaan masyarakat?," sambungnya.

Sayed mengatakan, bencana asap karlahut telah mengakibatkan gangguan pada semua sendi kehidupan masyarakat sehari-hari. Sebagian besar masyarakat memilih menghindari keluar rumah. Bahkan ada yang memilih mengungsi ke daerah lain.

Baik karena alasan tidak ingin terganggu kesehatan maupun alasan lainnya. Penananganan bencana asap Karhutla bukan hanya memadamkan api namun juga membutuhkan tindakan medis terhadap korban yang terpapar asap.

Sayed yang juga putra asli Siak ini minta jajaran Pemprov Riau membuang ego dan apriori terhadap bantuan untuk mengatasi bencana asap karlahut, dan menyarankan agar membuka diri serta menjalin kerja sama dengan semua elemen masyarakat, pemerintah daerah maupun berbagai pihak lainnya untuk bersama-sama mengatasi bencana karlahut guna meminimalisir penderitaan yang dialami masyarakat.

"Pemerintah Daerah saatnya fokus mengatasi bencana asap Karhutla agar penderitaan masyarakat Riau segera berakhir. Sebaiknya membuka diri dan melibatkan secara luas elemen masyarakat yang ingin membantu. Buang jauh-jauh egoisme, karena tujuannya adalah menghilangkan beban penderitaan masyarakat," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger menolak bantuan Pemprov DKI yang hendak mengirim 65 orang tenaga pemadam kebakaran, tim medis dan teknisi ke Riau, dengan alasan personel yang ada di Riau masih mencukupi untuk menanggulangi karlahut dan kabut asap.

Edwar Sanger mengatakan, pihaknya tidak membutuhkan bantuan tersebut karena merasa sudah bisa mengatasi sendiri. Tim bantuan Pemprov DKI Jakarta itu akhirnya berangkat ke Kalimantan Tengah yang siap menerima bantuan tersebut.