PWI Riau Taja Ngobrol Pintar dan Bukber Bareng KLHK RI

PWI Riau Taja Ngobrol Pintar dan Bukber Bareng KLHK RI

13 Mei 2019
Bagi-bagi doorprize dalam kegiatan Ngobrol Pintar PWI Riau Bersama KLHK RI di Graha Pena Riau (foto: dok/riau24group)

Bagi-bagi doorprize dalam kegiatan Ngobrol Pintar PWI Riau Bersama KLHK RI di Graha Pena Riau (foto: dok/riau24group)

RIAU1.COM - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau kembali menggelar Ngobrol Pintar (Ngopi) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

Kegiatan yang digelar di Graha Pena Riau, Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru, Senin 13 Mei 2019 dengan tema membahas tentang 'Konservasi Sumber Daya Alam Hayati' itu, dihadiri ratusan wartawan se-Kota Pekanbaru.

Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang menyampaikan, acara 'Ngopi' ini memang dikemas dengan konsep santai. "Sekalian menambah wawasan, pengetahuan dan liputan bagi kawan-kawan wartawan," ucapnya.

"PWI menghadirkan berbagai narasumber sebagai pembicara tentang lingkungan yang mungkin selama ini sulit dikonfirmasi. Dan tentunya untuk mempererat silaturahmi," sambungnya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kemen-LHK RI, Ir Wiratno memaparkan, Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam (SDA) hayati yang tersebar di seluruh wilayah, termasuk di Provinsi Riau.

"Kita punya semuanya, kaya keanekaragaman SDA hayati. Dan ini yang harus kita jaga bersama, serta diteliti untuk menemukan manfaat yang dapat berguna bagi kemajuan Indonesia," kata Wiratno.

"Bisa juga dengan membentuk kelompok-kelompok kampung atau desa eko wisata. Dan eko wisata ini sekarang sudah banyak dikembangkan dan berkontribusi besar kepada masyarakat disana," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan, Ditjen Penegakan Hukum (Gakkum) LHK, Ir Sustyo Iriyono mengungkapkan, kasus yang melibatkan kematian hewan langka yang dilindungi sudah banyak. Seperti pembunuhan gajah untuk diambil gading, penembakan orang utan di konsesi perusahaan.

Loading...

"Maka perlu perhatian kita bersama, juga masyarakat yang punya informasi-informasi silahkan laporkan ke kami, agar nanti dilakukan penindakan. Karena menjaga Sumber Daya Alam Hayati tugas kita bersama," ujarnya.

Dalam kesempatan itu pula, Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Riau, Dr Elviriadi menuturkan, pemikiran SDA hayati sebagai sumber ekonomi mesti diluruskan kembali.

"Karena memandang SDA hayati semata-mata sebagai sumber ekonomi inilah yang menyebabkan kehancuran. Kita harus sadar bahwa ada kearifan lokal, seperti hutan dan sungai. Masyarakat Melayu khususnya, tidak memandang hutan dan sungai sebagai satu-satunya sumber ekonomi," tuturnya.

"Tetapi lebih dari itu, ada falsafah yang terkandung di dalamnya. Dan inilah yang harus dipertemukan baik pemerintah juga masyarakat tempatan, guna menjaga konservasi SDA hayati," pungkasnya.

Selain sesi bincang-bincang dan tanya jawab, acara Ngopi PWI bersama KLHK RI yang sekaligus kegiatan buka puasa bersama ini, juga diisi tausiyah oleh Ustaz Dr Yudi Irwan, ME Sy. Wartawan yang hadir juga mendapat bingkisan Ramadhan dan doorprize Tambahan Hari Raya (THR).