Sispamkota, Aksi Bakar Ban Hingga Pecahnya Kerusuhan di Jalan Gajah Mada Pekanbaru

Sispamkota, Aksi Bakar Ban Hingga Pecahnya Kerusuhan di Jalan Gajah Mada Pekanbaru

7 Desember 2018
Simulasi Sispamkota yang digelar di Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Jumat pagi (Foto: Riau1.com)

Simulasi Sispamkota yang digelar di Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Jumat pagi (Foto: Riau1.com)

RIAU1.COM -Ratusan massa terlibat bentrokan di depan kantor KPU Riau Jalan Gajah Mada Kota Pekanbaru, Jumat 7 Desember 2018 pagi. Polisi pun dikerahkan, diperlengkapi senjata gas air mata, tameng bahkan kendaraan taktis watercanon diturunkan, termasuk unit K-9 (Pasukan Satwa)

Bahkan, aksi bakar ban bekas pun tak terelakkan. Situasi sempat chaos sebelum polisi tiba dan mengambil alih keadaan. Botol air mineral berterbangan yang diarahkan massa ke petugas. Dalam waktu beberapa menit, kepolisian bisa mengendalikan pergerakan massa.

Massa akhirnya dibubarkan. Aksi tersebut dipicu karena mereka menuding pelaksanaan pemilihan umum (Pilpres, Pileg) merugikan pihak massa yang menggelar aksi tersebut. Beruntung polisi bertindak cepat, sehingga kericuhan tidak melebar.

Serangkaian kejadian tersebut, merupakan simulasi yang digelar Polda Riau dalam proses pengamanan pesta demokrasi 2019 mendatang. Ini penting guna mengukur kesiapan aparat dalam menjaga keamanan di tengah masyarakat.

"Ini simulasi Sispamkota (Sistem Pengamanan dalam Kota). Intinya ini kegiatan preventif, yang jelas kita tidak berharap itu terjadi seperti pada simulasi. Namun demikian kita (Polri dan TNI) mempersiapkan diri dengan baik, mengantisipasi segala kemungkinan terjadi," ungkap Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo usai simulasi.

Irjen Widodo Eko memastikan, kepolisian sangat siap dalam tugasnya mengamankan pelaksanaan Pilpres dan Pileg yang tinggal menyisakan hitungan beberapa bulan ke depan. Ia pun berharap situasi berjalan kondusif, tidak seperti yang terjadi pada simulasi.

"Secara internal kami dalam kondisi apa pun siap. Saya harapkan untuk Riau tidak terjadi seperti apa yang disimulisasikan. Itu kan bentuk crowded, kerusuhan massal sehingga polisi menangani demo dengan tindakan eskalatif, dari ringan hingga penembakan gas air mata. Mudah-mudahan 2019 aman," yakinnya.

Usai simulasi, acara lalu ditutup dengan tari Maumere Gemu Famire. Irjen Widodo Eko pun ikut menari bersama jajaran Forkopimda yang hadir, mulai dari Danrem 031 Wirabima, Danlanud Roesmin Nurjadin, Kabinda Riau, pihak Kejati Riau, Ketua KPU dan sebagainya.

Tarian tersebut, dipimpin oleh 30 an Polwan yang mengenakan busana adat dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan ikut pula ratusan personel Polri dan TNI pada barisan belakang. "Kita ingin semangat kebersamaan terus terjaga," pungkas Kapolda Riau.

Adapun ruas Jalan Gajah Mada ditutup sementara selama pelaksanaan simulasi Sispamkota ini. Pengendara pun dialihkan melewati ruas jalan lain, misalnya Diponegoro, Pattimura, Jalan Sumatera, Kartini dan Hangtuah. Sekitar jam 10.30 WIB, acara pun selesai digelar.