Mekanisme Tunda Bayar Sedang Diaudit, Kepala BPKAD Pekanbaru Sebut Insentif RT dan RW Dianggarkan di APBD-P

Mekanisme Tunda Bayar Sedang Diaudit, Kepala BPKAD Pekanbaru Sebut Insentif RT dan RW Dianggarkan di APBD-P

22 Januari 2020
Kepala BPKAD Pekanbaru Syoffaizal. Foto: Surya/Riau1.

Kepala BPKAD Pekanbaru Syoffaizal. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Mekanisme tunda bayar sedang diaudit di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat. Sehingga, dana insentif ketua RT dan RW akan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).

Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (BPKAD) Syoffaizal usai berdialog dengan forum ketua RT dan RW yang berunjuk rasa di kantor wali kota, Rabu (22/1/2020), mengungkapkan, ada 10 bulan yang dianggarkan untuk insentif ketua RT dan RW pada 2019 lalu. Namun, dana insentif yang dibayar hanya tujuh bulan.

"Kami menambah pembayaran insentif dua bulan melalu dana tunda bayar 2018. Sehingga, dana insentif yang telah kami bayarkan ke ketua RT dan RW sebanyak sembilan bulan pada tahun lalu," katanya.

Pada tahun ini, dana insentif bagi ketua RT dan RW sedang diproses dengan menggunakan mekanisme tunda bayar. Dana tunda bayar ini diaudit dahulu di BPK dan Inspektorat. 

"Kami masukkan dalam neraca utang. Setelah itu, kami bayarkan dalam APBD Perubahan," jelas Syoffaizal.

Perlu diketahui, dana insentif untuk ketua RT insentifnya Rp500.000 per bulan. Sedangkan ketua RW Rp650.000 per bulan. 

Jadi, dana insentif yang dikucurkan bagi seluruh ketua RT dan RW mencapai Rp2,1 miliar per bulan. Jumlah ketua RT dan RW hampir 4.000 orang.

"Kami berusaha memenuhi (tuntutan mereka). Tapi semuanya keputusan pimpinan," ucap Syoffaizal.