Dalam Sepekan, 82 Penderita ISPA Berobat ke Puskesmas Pekanbaru Kota

Dalam Sepekan, 82 Penderita ISPA Berobat ke Puskesmas Pekanbaru Kota

18 September 2019
Kepala Puskesmas Pekanbaru Kota Dokter Armiyetti. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Puskesmas Pekanbaru Kota Dokter Armiyetti. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Kota Pekanbaru sejak akhir Juli 2019 lalu. Setiap puskesmas membuka Posko Bencana Dampak Asap di Kota Pekanbaru.

Kepala Puskesmas Pekanbaru Kota Dokter Armiyetti, Rabu (18/9/2019), mengungkapkan, Posko Bencana Dampak Asap didirikan sejak Rabu (11/8/2019). Namun, pasien berobat akibat terdampak kabut asap belum terlalu signifikan yaitu masih di bawah 20 orang setiap hari.

"Pasien yang kami tangani di posko ini khusus mengelami gangguan pernafasan akibat kabut asap. Rata-rata, mereka menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) berupa batuk dan pilek," katanya.

Sampai saat ini, penderita pneumonia atau ISPA tahap lanjut belum ada. Pasien ISPA yang dirujuk ke rumah sakit juga belum ada. 

Pasien yang ditangani tergantung kondisi kesehatannya. Kalau pasien yang menderita batuk dan pilek diberi obat. Sedangkan pasien yang mengalami sesak nafas diberi oksigen.

"Sejauh ini belum ada pasien yang sesak nafas. Saya rasa di Pekanbaru kota belum separah di daerah pinggiran, seperti Kecamatan Tampan dan Kecamatan Rumbai. Dua wilayah ini berada di perbatasan wilayah yang terbakar," sebut Armiyetti.

Loading...

Sementara itu, penderita ISPA yang berobat ke Posko Bencana Dampak Asap dalam sepekan ada 45 laki-laki dan 37 perempuan. Dari segi umur, usai 0 hingga satu tahun sebanyak 2 orang.

Usia 1-4 tahun sebanyak 13 orang. Usia 5-14 sebanyak 14 orang. Lebih dari 15 tahun sebanyak 17 orang. 

"Pasien usia 0-1 tahun jarang menderita ISPA karena lebih banyak di rumah," jelas Armiyetti.