Ketebalan Kabut Asap Berubah-Ubah, Wali Kota Minta Warga Pekanbaru Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan

Ketebalan Kabut Asap Berubah-Ubah, Wali Kota Minta Warga Pekanbaru Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan

21 Agustus 2019
Kabut asap di kawasan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Rabu (21/8/2019). Foto: Surya/Riau1.

Kabut asap di kawasan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Rabu (21/8/2019). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Ketebalan kabut asap berubah-ubah dalam sepekan ini. Pasalnya, asap kiriman ini dipengaruhi oleh angin dan cuaca.

"Tetap waspada saat udara tidak sehat. Anak-anak usia sekolah mesti jadi perhatian kita bersama," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Selasa (20/8/2019).

Bila alat pemantau udara diyakini membahayakan kesehatan, maka tindakan akan diambil untuk meliburkan sekolah. 

"Dengan cuaca yang berubah-rubah, kami tetap mengharapkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan kalau tidak terlalu penting," ujar Firdaus.

Kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Amin, Kamis (21/8/2019), mengatakan, penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebenarnya ada setiap tahun. Namun, jumlah penderita ISPA meningkat karena terdampak asap. 

"Penambahan penderita ISPA rata-rata antara 100 hingga 200 orang setiap hari. Totalnya hampir 1.500 orang sampai saat ini," ungkapnya.

Loading...

Tapi, para penderita ISPA ini sudah disembuhkan oleh petugas medis di puskesmas. Penyembuhan para penderita ISPA ini menjadi tanggung jawab Dinkes.

"Kalau dihitung dari Januari, tentu jumlah penderita ISPA lebih banyak lagi," ucap Amin.

Agar penderita ISPA akibat kabut asap tak bertambah, Dinkes telah membagikan lebih dari 100.000 masker di puskemas. Di samping itu, ada juga masker yang langsung dibagikan ke masyarakat. 

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga ikut membagikan masker di Kecamatan Tampan," sebut Amin.