Sekdako Pekanbaru Sebut Puncak Asap Pekat Terjadi Tadi Siang

Sekdako Pekanbaru Sebut Puncak Asap Pekat Terjadi Tadi Siang

6 Agustus 2019
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Mohammad Noer. Foto: Surya/Riau1.

Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Mohammad Noer. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Puncak kepekatan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau pukul 11.00 WIB di Pekanbaru, Riau. Kepekatan asal mulai berkurang pada sore hari akibat terbawa angin.

"Hari ini, kondisi asap di Pekanbaru cukup fluaktuasi. Puncaknya terjadi pukul 11.00 WIB," kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M Noer di ruangannya, Selasa (6/8/2019).

Situasi ini dinilai sudah parah. Berdasarkan alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kepekatan asap karhutla mencapai level 150.

"Tetapi, kepekatan asap mulai menurun yang kemungkinan pengaruh angin. Dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 16.20 WIB, kepekatan asap turun hingga di level 70," ungkap M Noer.

Situasi kondisi asap dengan banyaknya titik api sangat berdampak ke Kota Pekanbaru. Jadi, titik api bukan bersumber dari Pekanbaru.

Meski begitu, lahan yang terbakar tetap ada di Pekanbaru. Tapi, lahan yang terbakar tetap ada tetapi tidak luas.

"Kami tetap mengantisipasi kebakaran lahan di dalam kota. Kami juga minta warga tidak membakar sampah," pinta M Noer.

Kondisi asap yang kian mengkhawatirkan membuat Pemko Pekanbaru menggelar rapat khusus pada 5 Agustus lalu. Rapat ini diikuti Pemprov Riau, SAR Pekanbaru, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Asosiasi Anti Api, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pekanbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan para camat yang wilayahnya berada di pinggiran Kota Pekanbaru. 

"Dalam rapat itu, kami menyatakan keadaan darurat karhutla. Hal ini menunjukkan keseriusan kami kepada masyarakat yang terkena dampak asap karhutla," sebut M Noer.