Dua Tahun Menumpang, Akhirnya Pelajar SMP 10 Pekanbaru Bisa UNBK di Sekolah Sendiri

Dua Tahun Menumpang, Akhirnya Pelajar SMP 10 Pekanbaru Bisa UNBK di Sekolah Sendiri

22 April 2019
Kepala SMP 10 Pekanbaru Raja Izda Chairani. Foto: Surya/Riau1.

Kepala SMP 10 Pekanbaru Raja Izda Chairani. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Para pelajar Kelas IX SMP 10 Pekanbaru akhirnya bisa menjalani ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di sekolahnya sendiri pada tahun ini. Sebelumnya, para pendahulu mereka harus menumpang di SMK 1 Pekanbaru dua tahun belakangan ini.

Kepala SMP 10 Pekanbaru Raja Izda Chairani di ruangannya, Senin (22/4/2019), mengungkapkan, sekolah yang dipimpinnya menumpang UNBK pada 2017 dan 2018 lalu. Namun sekarang, para pelajar tahun ini sudah bisa UNBK di sekolah sendiri.

"Kami mendapat bantuan 28 unit komputer dari Bank Riau Kepri tahun ini. Selebihnya bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkapnya.

Sehingga, komputer yang tersedia untuk UNBK totalnya 80 unit. Tak hanya, para orang tua pelajar juga meminjamkan 40 unit laptop.

"Tahun ini, kami sudah mandiri. Dua tahun belakangan, kami menumpang di SMK 1 Pekanbaru," sebut Raja Izda.

Agar UNBK berjalan lancar, maka daya listrik sekolah ikut ditambah. Tak hanya itu, penerimaan siswa harus dikurangi disesuaikan dengan jumlah komputer yang tersedia.

Sementara itu, salah seorang siswi, Fani, mengungkapkan, ujian di hari pertama ini adalah Bahasa Indonesia. Kendala tidak ada di hari pertama ini.

"Soal ujiannya biasa saja," katanya.

Revinna, siswi lainnya, mengatakan, ujian Bahasa Indonesia lumayan sulit. Ada jawaban yang menjebak. 

"Kami sudah terbiasa melakukan simulasi UNBK. Kami sering mengikuti simulasi dan berlatih terus," ungkap Vinna.

Waktu yang mengerjakan soal UNBK diberikan selama dua jam. Soal ujian diacak untuk tiap peserta.