Aksi Demo Guru Sertifikasi di Pekanbaru Tuntut TPP Masih Berlanjut, Orangtua Siswa Mulai Resah

Aksi Demo Guru Sertifikasi di Pekanbaru Tuntut TPP Masih Berlanjut, Orangtua Siswa Mulai Resah

25 Maret 2019
Aksi demo guru sertifikasi di depan Kantor Walikota Pekanbaru (foto: dok/riau1.com)

Aksi demo guru sertifikasi di depan Kantor Walikota Pekanbaru (foto: dok/riau1.com)

RIAU1.COM - Ratusan guru sertifikasi kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Senin 25 Maret 2019. Kali ini tepat enam hari berturut-turut 'pahlawan tanpa tanda jasa' itu berjuang menuntut hak mereka ke Pemko Pekanbaru.

Tak ayal, aksi para guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Pekanbaru ini membuat aktifitas belajar mengajar menjadi terganggu, dan para siswa pun terancam terlantar.

Ditambah lagi, dalam waktu dekat SD dan SMP akan segera melaksanakan Ujian Nasional (UN). Hanya tinggal beberapa pekan bagi para siswa kelas VI SD dan IX SMP untuk mempersiapkan dirinya menghadapi ujian penentu kelulusan tersebut.

Beberapa orangtua siswa merasa khawatir dengan aksi unjuk rasa para guru yang tidak berkesudahan tersebut hanya untuk menuntut TPP dibayar seperti tahun lalu. Karena, tahun ini tidak dibayarkan lagi oleh Pemko Pekanbaru berdasarkan Perwako Nomor 7 Nomor 2019.

"Terkadang beberapa jam pelajaran anak-anak tidak belajar karena gurunya ikut demo," kata Ririn, salah seorang orangtua siswa kelas IX SMP Negeri X Pekanbaru kepada Riau1.com, Senin 25 Maret 2019.

Ririn pun berharap Pemko Pekanbaru bisa segera mengambil sikap terkait tuntutan para guru sertifikasi tersebut, agar aksi demo ini bisa selesai dan aktifitas belajar mengajar di Pekanbaru bisa normal kembali.

"Kita berharap Pemko Pekanbaru bisa segera mengambil sikap, agar guru tidak terus-menerus demo. Karena, dampaknya juga ke murid, apalagi yang kelas IX akan menghadapi ujian," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, aktifitas belajar mengajar di sekolah satu lingkungan, SDN 12, SDN 121, dan SDN 15 Pekanbaru di Jalan Cut Nyak Din, di belakang kantor wali kota, tidak diliburkan. Hanya saja, para guru SDN 15 menyempatkan diri bergabung ke aksi unjuk rasa di depan kantor wali kota.

Dua murid SDN 15 saat diwawancarai Riau1.com, aktivitas belajar masih berlangsung sejak pagi hari. Para guru masih ada di kelas, termasuk di SDN di lingkungan ini.

"Saat jam keluar main siang ini, guru kami pergi ikut demo. Mungkin mereka kembali saat jam belajar beberapa menit lagi," ucap dua murid ini.

Hanya satu mata pelajaran yang akan diikuti usai jam istirahat ini. Setelah itu, para murid pulang. "Siang ini, kami sudah pulang. Mata pelajaran sudah habis," ungkap keduanya.