Hujan Deras Selasa Malam, 120 Rumah Warga Terendam Banjir di Pasaman Barat

Hujan Deras Selasa Malam, 120 Rumah Warga Terendam Banjir di Pasaman Barat

29 Januari 2020
Rumah warga terendam banjir di Ranah Batahan, Pasaman Barat, Rabu pagi.

Rumah warga terendam banjir di Ranah Batahan, Pasaman Barat, Rabu pagi.

RIAU1.COM - Hujan deras turun terus menerus sejak Selasa malam lalu, menyebabkan Sekitar 120 rumah warga Taming Batahan, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), terendam banjir, Rabu, 29 Januari 2020.

 

"Tidak ada korban jiwa pada musibah itu. Rumah terendam air sekitar 50-80 centimeter sebanyak 120 unit," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Edi Busti di Simpang Empat, Rabu, 29 Januari 2020, seperti dilansir Antara. 

Ia mengatakan naiknya air ke rumah warga disebabkan meluapnya air Sungai Batahan karena hujan yang mengguyur di daerah itu sejak Selasa (28/1) malam.

"Saat ini air sudah mulai surut dan warga untuk sementara ada yang mengungsi di rumah sanak keluarganya," katanya.

Pihaknya juga telah melihat ke lapangan dan memberikan sejumlah bantuan kepada korban banjir.

Diantara bantuan yang diberikan diantaranya 200 kilogram beras, 20 dus mi instan, 10 tray telur, makanan siap saji tujuh kantong dan 20 kilogram gula.

"Mudah-mudahan bantuan ini bisa sedikit membantu korban banjir yang rumahnya terendam air," sebutnya.

Ia mengimbau kepada warga Batahan dan Pasaman Barat umumnya agar meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrim saat ini.

"Pasaman Barat merupakan daerah rawan banjir. Apalagi saat ini musim hujan dan rawan banjir, abrasi dan longsor," katanya.

Ia menjelaskan Pasaman Barat memiliki sungai besar, laut dan daerah perbukitan yang rawan bencana.

"Ada sekitar lima aliran sungai yang menjadi langganan banjir di Pasaman Barat," ujarnya.

Lima aliran sungai yang rawan banjir itu yakni Sungai Batang Pasaman, Batang Sikabau, Batang Bayang, Batang Batahan, dan Sungai Anak Air Haji.

"Setiap hujan lebat biasanya air sungai itu selalu meluap dan mengenangi rumah warga sekitar," katanya.

Ia mengajak masyarakat yang berada di titik rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau hujan di hulu sungai.

 

Selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan dan di tepi laut agar juga selalu waspada.

Sebab, Pasaman Barat juga rawan longsor terutama di Kecamatan Talamau dan rawan abrasi di pantai Sasak.

Loading...

R1 Hee.