Menyentuh Kemaluan Jin Batalkan Wudhu, Benarkah Demikian?

Menyentuh Kemaluan Jin Batalkan Wudhu, Benarkah Demikian?

19 November 2019
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Salah satu perkara yang membatalkan wudhu adalah menyentuh kemaluan, baik kemaluan diri sendiri atau orang lain. Tapi, bagaimana jika menyentuh kemaluan jin? Apakah membatalkan wudhu?

Dilansir dari Bincangsyariah.com, menyentuh kemaluan jin, baik kemaluan jin laki-laki maupun perempuan, kubul maupun dubur, hukumnya membatalkan wudhu. Hal itu karena menyentuh kemaluan jin oleh para ulama disamakan dengan menyentuh kemaluan manusia. 

Maka itu, jika seseorang menyentuh kemaluan jin dengan telapak tangannya, maka wudhunya menjadi batal. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitab Hasyiatul Bajuri yang artinya:

"Batasan menyentuh kemaluan anak adam (manusia) mengecualikan kemaluan binatang. Adapun kemaluan jin, maka itu sama dengan menyentuh kemaluan anak adam karena berpegang pada pendapat yang kuat bahwa halal menikahi jin.

Kemudian, dalam kitab I’anatut Thalibin juga disebutkan sebagai berikut;

"Adapun kemaluan jin, maka menyentuhnya bisa membatalkan wudhu jika benar-benar menyentuh kemaluannya".

Sebagian ulama menyatakan jika menyentuh kemaluan jin dapat membatalkan wudhu jika jin tersebut berbentuk wujud manusia. Tapi sebaliknya, jika jin tersebut tidak berbentuk wujud manusia, misalnya berbentuk wujud binatang, maka menyentuh kemaluannya tidak membatalkan wudhu. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Hasyiatul Bujairami yang artinya:

"Perkataan pengarang; kemaluan manusia. Dan jin sama seperti manusia jika jin tersebut berbentuk wujud manusia, sebagaimana telah dijelaskan di depan".

Dengan demikian, menyentuh kemaluan jin sama dengan menyentuh kemaluan manusia, yaitu sama-sama membatalkan wudhu.