Mencoba Kabur, Lima Napi di Rutan Selatpanjang Bobol Tembok Dengan Sendok

Mencoba Kabur, Lima Napi di Rutan Selatpanjang Bobol Tembok Dengan Sendok

18 Juni 2019
Kondisi Dinding Kamar Mandi Kamar Tahanan di Rutan Selatpanjang yang Dibobol

Kondisi Dinding Kamar Mandi Kamar Tahanan di Rutan Selatpanjang yang Dibobol

RIAU1.COM - Lima orang narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Selatpanjang berusaha untuk kabur dengan cara membobol tembok penjara dengan sendok.

Kepala Cabang Rutan Selatpanjang, Rio Chaidir mengatakan napi yang ingin kabur tersebut berusaha membobol tembok kamar mandi yang berada di dalam ruang tahanan. Namun upaya untuk melarikan diri gagal karena petugas menemukan hal yang tak lazim pada saat melakukan kontrol kemarin, Senin (17/6/2019).

"Mereka berusaha untuk melarikan diri dengan membobol tembok dengan menggunakan sendok, namun tembok yang baru dilubangi setengah itu diketahui oleh petugas yang melihat suasana tak lazim di kamar mandi saat melakukan kontrol," kata Rio Chaidir, Selasa (18/6/2019).



Rio juga menjelaskan, upaya untuk kabur telah dipersiapkan oleh ke lima napi secara matang. Dimana mereka telah melakukan pembobolan tembok selama seminggu dengan menggunakan sendok besi yang ditajamkan menggunakan kikir. Diketahui kikir tersebut diselundupkan oleh istri salah seorang napi.

"Dari pengakuan mereka, sudah seminggu lamanya mereka mencungkil dinding kamar mandi secara bergantian sejak lebaran ketiga. Alat yang digunakan adalah sendok besi yang ditajamkan dengan kikir. Kikir itu diselundupkan oleh istri salah seorang napi saat open house kemaren," ungkap Rio.



Diketahui, dari lima orang narapidana yang mencoba kavur ini, empat orang diantaranya terjerat kasus narkotika. Satu orang lainnya merupakan napi kasus pencurian.

Meski demikian, kelima napi tersebut mengaku menyesal dan saat ini mereka diasingkan didalam sel terpisah dan akan menjalani hukuman disiplin.

"Setelah gagal kabur, mereka mengaku menyesal, karena tembok Lapas sangat tebal. Mereka juga mengaku melakukan hal tersebut karena tidak sanggup menjalani hukuman di Rutan," kata Rio.