Hotspot di Meranti Nihil, Dewan Tetap Ingatkan Masyarakat Tak Bakar Lahan

Hotspot di Meranti Nihil, Dewan Tetap Ingatkan Masyarakat Tak Bakar Lahan

25 Maret 2019
Foto dokumentasi. R1/puri

Foto dokumentasi. R1/puri

RIAU1.COM - Meskipun titik panas yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Meranti terpantau nihil hari ini, Senin (25/3/2019), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Meranti tetap menghimbau masyarakat untuk berhati-hati bermain api.

Anggota DPRD Meranti, Abdul Rasyid Harahap menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa berhati-hati dan tidak membakar lahan di musim panas seperti saat ini.

"Kita minta masyarakat untuk ekstra hati-hati terhadap api, terutama pada saat musim panas seperti saat ini. Kalau mau buka lahan sebaik baiknya pada musim hujan" ujar Rasyid, Senin (25/3/2019)



Rasyid juga mengatakan, struktur tanah di Meranti yang di dominasi gambut dan banyak mengandung sumber gas, membuat tanah cepat terbakar saat musim panas.

"Di Meranti ini banyak sumber gas, akibatnya pada musim panas jadi mudah terbakar" ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan Rasyid, karhutla yang terjadi di Meranti tak hanya berdampak pada pencemaran udara, dan mengganggu sistem transportasi melainkan juga berkurangnya sumber serapan air dan perubahan pada struktur tanah. "Sumber serapan air akan habis. Tanah juga jadi turun" ungkapnya.



Maka dari itu, ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk turut berperan dengan ikut mengawasi dan memantau titik rawan kebakaran hutan atau mewaspadai daerah dengan potensi kebakaran hutan tinggi.

Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepulauan Meranti, Hendra Putra juga meminta kepada lapisan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada saat musim panas seperti saat ini.

"Kita himbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar. Karena asap yang ditimbulkan dari karhutla ini secara langsung memang berpengaruh pada ambien udara kita" ujar Hendra kepada Riau1, Minggu (24/3/2019).