Kuansing Miliki Perkampungan Batik, Hasil Karya 70 Pemuda

Kuansing Miliki Perkampungan Batik, Hasil Karya 70 Pemuda

1 Juni 2020
Batik Kuansing/R24

Batik Kuansing/R24

RIAU1.COM -Kuansing - Berawal dari perkumpulan generasi muda Desa se Kecamatan Gunung Toar, yang dibina oleh Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagrin) Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau, diawal tahun 2019 untuk mengikuti pelatihan membatik sebanyak lima orang per desa.

Sehingga Kepala Desa se Kecamatan Gunung Toar bersepakat untuk menganggarkan di APBDes nya, kegitan pembelian cat batik, dan biaya pelatihan lanjutan. Dimana Kopdagrin bekerjasama dengan Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian di Padang, maka dilakukanlah pelatihan membatik untuk 70 orang peserta.

" Di Guntor sekarang sudah ada tiga kelompok pembatik, yang sudah memproduksi berbagai motif," Ungkap Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagrin) Kabupaten Kuantan Singingi, Drs. Azhar, MM ketika dihubungi Riau24.Com, Senin (1/6).

Menurutnya, Pemkab Kuansing melalui Dinas Kopdagrin memiliki program membuat kampung batik, yang dipusatkan di Kecamatan Gunung Toar. " Kenapa harus di Gunung Toar, karena Gunung Toar sudah ada cikal bakalnya. Sebenarnya pada tahun 2020, kita mendapat kesempatan mengikuti pelatihan membatik untuk 70 orang peserta, tetapi karena corona kegiatan ini belum bisa dilaksanakan," Ujarnya.

Namun dirinya merasakan kalau harga batik kuansing masih mahal, ini disebabkan karena batik Kuansing adalah batik tulis dan bukan diproduksi oleh mesin. "Harga Batik Kuansing berkisar dari Rp. 225.000 sampai Rp. 600.000, ini tergantung bahan kain dan tingkat kesulitan motif,"Tambahnya.

Sebenarnya pada bulan Nopember 2019 sudah ada 12 motif batik kuansing, yang di pajang di Mall Sarinah Jakarta, bekerjasama dengan Perindustrian Provinsi Riau. " Kedepan tentu kita sangat berharap, pakaian batik kuansing ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat kuansing, dalam memilih busana batik," Tuturnya.

Sementara Asisten Administrasi dan Keuangan Setdakab Kuansing, DR. Agus Mandar, S.Sos. M.Si menambahkan Kalau Batik Kuansing ini cuman masih ditenun, sehingga harganya masih mahal dan belum terjangkau untuk pakaian seragam.

Dijelaskannya, kalau Covid-19 sudah berakhir, mungkin perajin batik bisa disubsidi oleh Pemda. Sehingga batik bisa terjangkau untuk pakaian seragam, baik para ASN maupun anak sekolah. " Saat ini batik khas Kuansing cukup digemari oleh masyarakat diluar Kuansing, setiap ada tamu yang datang, kita selalu memberi souvenir Batik Kuansing," Ulasnya.

Sebenarnya Pusat kerajinan batik Kuansing berada di Baserah, Gunung Toar dan Singingi. Motifnya antara lain Motif Jalur, Perahu Baghanduang, Kuluak Paku, Pendayung Jalur, Pucuk Ubi, Sawit, Karet, Takuluak Barembai, Pucuk Rebung, Carano, dll. " Dan hebatnya lag motif, bisa diorder sesuai pesanan. Karena batik kita masih Batik Tulis," Tukasnya. (ndi)