Suka Nonton Film Dewasa jadi Alasan 'Dilan' Bunuh Remaja 14 tahun di Kandis

Suka Nonton Film Dewasa jadi Alasan 'Dilan' Bunuh Remaja 14 tahun di Kandis

22 Agustus 2019
Tersangka YP saat ekspos di Mapolres Siak

Tersangka YP saat ekspos di Mapolres Siak

RIAU1.COM - Setelah menjalani pemeriksaan, YP pelaku pembunuhan remaja berusia 14 tahun di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau mengungkapkan kebiasaannya menonton film porno menjadi penyebab perbuatan kejinya tersebut.

Pemuda berusia 19 tahun yang memiliki akun facebook dengan nama 'Dilan' itu menceritakan, dirinya baru satu minggu berkenalan dengan korban melalui medsos.

"Awalnya saya kenal dia dari chatingan Facebook, setelah seminggu kenal, saya jemput ke rumahnya tanggal 17 Agustus 2019 pukul 17.00 WIB, kemudian ajak jalan-jalan," kata YP saat ekspos di Mapolsres Siak, Kamis 22 Agustus 2019.

YP mencoba merayu DS agar mau berhubungan badan dengannya, namun korban menolak. YP lantas mengajak DS ke pondok kebun warga yang berada di Simpang Belutu, Kelurahan Simpang Belutu, Kecamatan Kandis, Siak.

"Sampai di rumah itu, saya langsung paksa dia berhubungan. Waktu saya minta lagi, dia menolak dan memberontak. Saya ambil cangkul dan langsung memukul bagian lehernya, setelah tumbang saya lanjutkan lagi," terangnya.

Setelah nafsu bejatnya dilampiaskan, YP kemudian lari meninggalkan jasad kekasihnya itu, dan membawa handphone korban. "Saya sangat merasa bersalah pak, saya menyesal telah melakukan ini, saya sering menonton film porno pak," akunya.

Loading...

YP juga menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga DS dan kepada keluarganya karena telah melakukan kejahatan seperti ini.

"Maafin saya pak, saya menyesal telah membuat anak bapak meninggal dunia. Untuk keluarga saya, maafin saya yang sudah berbuat kejahatan seperti ini," ucapnya tertunduk.

Menanggapi hal ini, Wakapolres Siak, Kompol Abdullah Hariri yang didampingi Kasat Reskrim Polres Siak, AKP Faizal Ramzami menyampaikan, saat ini angka kriminal kasus pencabulan di Siak cukup tinggi.

"Kita himbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga ketat anak-anaknya, terlebih lagi membimbing anak dalam menggunakan media sosial serta memantau anak-anak yang berhubungan dengan orang yang baru dikenal," pungkasnya.