Pelaku Hipnotis di Pekanbaru Dibekuk usai Sikat Rp75 Juta Modus 'Narik' Uang Gaib Dana Kampanye

Pelaku Hipnotis di Pekanbaru Dibekuk usai Sikat Rp75 Juta Modus 'Narik' Uang Gaib Dana Kampanye

19 Februari 2019
Ilustrasi (Int)

Ilustrasi (Int)

RIAU1.COM -Seorang pria berinisial HS alias Putra dibekuk jajaran Polsek Bukit Raya, Kota Pekanbaru - Riau di tempat persembunyiannya, daerah Solok Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Lelako berusia 39 tahun ini ditangkap usai melancarkan aksi hipnotis.

Tak tanggung-tanggung, hipnotisnya ini berhasil menggaet uang Rp75 juta milik korbannya, Tasman. Pria berusia 56 tahun ini baru sadar kalau dirinya sudah ditipu mentah-mentah beberapa saat kemudian. Namun apa daya, pelaku sudah menghilang bersama uang puluhan juta Rupiah.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Dianda, Selasa 19 Februari 2019 siang menjelaskan, dalam aksinya Putra tak sendirian melainkan bersama seorang lainnya bernama Anton, yang kini sudah ditetapkan menjadi DPO (daftar pencarian orang, red).

Kasus ini berawal saat kedua pelaku bertemu dengan korban disebuah kos-kosan Jalan Karya Sari Kelurahan Tangkerang Selatan, Pekanbaru pada 2 Februari 2019 lalu. Untuk meyakinkan korbannya, pelaku mengaku sebagai orang yang kuat beragama.

Tentu saja itu cuma akal-akalan pelaku yang memang sejak awal sudah merencanakannya. Berikutnya, Putra pun menghipnotis korban agar mau bersedekah dengan dalih untuk  mengambil uang gaib dana kampanye.

Loading...

Di bawah pengaruh hipnotis ini, Tasman pun menyanggupi untuk bersedekah sebesar Rp75 juta. Uang ini diberikan kepada Putra dan Anton pada pertemuan berikutnya, 4 Februari 2019. Setelah uang di tangan, keduanya pun memainkan sandiwara.

"Tersangka berpura-pura pergi membeli bunga sebagai syarat namun tidak kembali lagi. Keesokan harinya korban tersadar dan langsung kembali ke kos tersebut mencari uangnya dan kedua orang itu, namun sudah tidak ada," lanjut Budhia Dianda.

Merasa ditipu, korban pun membuat laporan ke Polsek Bukit Raya, lalu ditindak lanjuti dengan proses penyelidikan hingga akhirnya satu pelaku berhasil dibekuk. Kepada polisi, Putra mengaku baru kali itu melancarkan aksinya, karena butuh biaya hidup.