Niat Perbaiki Musala, 2 Warga Kampar Tewas Tertimbun Longsor Lereng Bukit

Niat Perbaiki Musala, 2 Warga Kampar Tewas Tertimbun Longsor Lereng Bukit

29 April 2019
Lokasi tempat kedua korban tertimbun longsor.

Lokasi tempat kedua korban tertimbun longsor.

RIAU1.COM -Dua warga Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar, Provinsi Riau meninggal dunia usai tertimbun longsor dari tebing bukit, Minggu 24 April 2019 siang. Musibah itu terjadi saat warga tengah bergotong royong mengambil tanah timbun untuk pembangunan musala.

Korban ini masing-masing bernama Ali Akmal (39) dan Putra Indra (28). Keduanya saat itu menggali tebing dengan niat untuk memperbaiki musala desa. Nahas dialami keduanya, setelah tebing runtuh dan menimpa tubuh Ali dan Putra.

Keduanya tercatat sebagai warga Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar. Peristiwa naas ini berawal pada Minggu siang. Saat itu kedua korban bersama beberapa warga desa pergi ke Simpang Citra yang masih di wilayah Desa Koto Mesjid dengan menggunakan Truk Colt Diesel untuk mengambil tanah timbun guna memperbaiki musala yang ada di desa ini.

Sesampai di lokasi, korban langsung mengambil tanah dilereng bukit dengan ketinggian sekitar tujuh meter, dengan cara mengorek tebing pada bagian bawah. Pada saat mengambil dan memuat tanah ke dalam truk, tiba-tiba tebing runtuh dan materialnya menimpa korban.

Warga lainnya yang ada disekitar lokasi berusaha menyelamatkan diri dan kemudian berteriak meminta pertolongan. Warga desa juga melakukan pencarian dengan mengangkat runtuhan tanah menggunakan cangkul dan sekop.

Loading...

Selang beberapa jam kemudian, tepatnya sore, kedua korban berhasil ditemukan dalam posisi tertelungkup dan sudah meninggal dunia. Jasadnya pun dibawa kerumah duka menggunakan ambulan puskesmas.

Keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan juga otopsi karena yakin bahwa kematian korban murni karena kecelakaan atau musibah. Sore itu juga sekitar pukul 17.30 WIB, kedua korban dikebumikan di pemakaman warga Desa Koto Mesjid.

Kapolsek XIII Koto Kampar AKP Budi Rahmadi SH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Ia pun mengimbau warga untuk tidak mengambil tanah pada tebing-tebing perbukitan, karena sangat rentan runtuh, sekaligus mencegah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.