Kembali, Lima WNI Diculik di Perairan Malaysia Dibawa Arah Filipina

Kembali, Lima WNI Diculik di Perairan Malaysia Dibawa Arah Filipina

18 Januari 2020
Ilustrasi kapal nelayan.

Ilustrasi kapal nelayan.

RIAU1.COM - Kembali terjadi. Penculikan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia  di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia, Kamis  malam. 

Dari delapan kru kapal semuanya WNI, lima orang diculik dan tiga lainnya dibebaskan bersama kapalnya.
 
Informasi yang diperoleh melalui siaran tertulis aparat kepolisian Tambisan, menyebutkan lokasi penculikan tidak jauh dari kasus yang menimpa Muhammad Farhan (27) Cs pada 23 September 2019 yang disandera Kelompok Abu Sayyaf Filipina. 

Tahun lalu, kejadian terjadi di perairan Tambisan Tungku Lahad Datu.

Kali ini kejadiannya berlangsung pada Kamis (16/1) pukul 20.00 waktu setempat, saat kedelapan WNI ini menangkap ikan menggunakan kapal kayu dengan izin terdaftar Nomor SSK 00543/F.


Aparat kepolisian maritim Lahad Datu menerima laporan penculikan ini pada Jumat (17/1) pada 13.17 waktu setempat.

Setelah mendapatkan laporan itu, aparat kepolisian Malaysia bergerak melakukan pencarian. Mereka menemukan kapal bergerak dari arah Filipina memasuki perairan Malaysia.

Keberadaan kapal yang digunakan WNI tersebut terpantau radar Pos ATM Tambisan pada Jumat, pukul 21.10 waktu setempat.

Aparat kepolisian maritim Lahad Datu menahan kapal tersebut sambil melakukan penggeledahan dan ditemukan tiga kru semuanya WNI.

Ketiga WNI yang ditemukan bersama kapalnya adalah Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20) dan Pian bin Janiru (36).

Sedangkan lima rekannya yakni Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27) dan Edi bin Lawalopo (53) dipastikan disandera.
 

Dari siaran tertulis aparat kepolisian maritim Lahad Datu itu menyebutkan hasil interogasi terhadap ketiga WNI yang dilepaskan menceritakan bahwa pada saat sedang menangkap ikan didatangi enam orang bertopeng menggunakan kapal cepat.

 

Setelah itu, langsung dibawa bersama kapalnya ke wilayah perairan Filipina.

Namun hanya lima rekannya yang disandera sedangkan tiga orang dibiarkan pulang untuk membawa kapalnya kembali ke Tambisan.

Aparat kepolisian Lahad Datu berjanji akan melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari korban.

R1 Hee.