Indonesia Harus Ingatkan Cina Soal Hapus Logo Halal dan Simbol Islam

Indonesia Harus Ingatkan Cina Soal Hapus Logo Halal dan Simbol Islam

2 Agustus 2019
Kedai makanan Cina yang masih menggunakan tulisan berbau Islam (Foto:Istimewa/Internet)

Kedai makanan Cina yang masih menggunakan tulisan berbau Islam (Foto:Istimewa/Internet)

RIAU1.COM - Pengamat Politik Internasional, Arya Sandhiyudha mengatakan aksi otoritas China yang melarang restoran, kedai makanan menghapus logo halal dalam tulisan arab, dan simbol Islam lainnya merupakan bentuk diskriminasi terhadap Muslim di dunia.


Dikutip dari republika.co.id, Jumat, 2 Agustus 2019 aksi itu juga sekaligus membatalkan argumentasi Cina yang mengatakan bahwa diskriminasi terhadap Muslim hanya dikhususkan ke etnis Uighur saja.

"Kebangkitan China selama ini dikenal dengan soft power, karena tidak pernah terlibat dalam konflik atau perang besar antarnegara. Akan tetapi, apabila benar terjadi kasus tersebut, kesan soft power itu akan luntur," sebutnya.

Untuk itu dia meminta kepada Pemerintah Indonesia agar segera memperingatkan negara komunis ini terhadap insiden sensitif yang menurutnya memiliki efek global kedepan.

"Kita sebagai warga dunia mesti berupaya membaliknya agar tidak terjadi," sebutnya.

Loading...