Kapal Pesiar Terbakar di Malaysia, Seorang WNI Tewas dan Lima Orang Kritis

Kapal Pesiar Terbakar di Malaysia, Seorang WNI Tewas dan Lima Orang Kritis

7 Juni 2019
Ilustrasi sebuah kapal Pesiar mewah.

Ilustrasi sebuah kapal Pesiar mewah.

RIAU1.COM - Sebuah kapal Pesiar mewah terbakar saat dalam perbaikan. 

Seorang laki-laki warga Indonesia tewas terbakar di  kapal mewah dua tingkat yang musnah dalam kebakaran Kamis (6/6) dini hari di kawasan perbaikan kapal di Bukit Malut, Langkawi, Malaysia. 

Lima orang warga negara Indonesia lainnya sebagai pekerja kritis luka bakar. 

 

Mayat korban ditemukan setelah operasi pencarian dilakukan sejak semalam, setelah korban dilaporkan hilang dalam kejadian pukul 02.55 pagi tersebut.

Petugas Pemadam Kebakaran Kedah (JBKM) Mohamadul Ehsan Mohd Zain mengatakan mayat korban ditemukan pukul 19.12 malam oleh pasukan Unit K9.

Ketika kejadian empat laki-laki dan seorang wanita Indonesia yang juga pekerja di tempat tersebut sedang berada di dalam kapal Pesiar mewah dua tingkat tersebut.

Saat PMK atau bomba sampai di tempat kejadian, api sedang berkobar dan baru berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 08.25 pagi.

PMK terpaksa menggunakan mesin untuk membantu mencari korban, karena terdapat banyak timbunan barang di dalam kapal tersebut. Penyebab serta jumlah kerugian masih dalam penyelidikan.

Pihak KJRI Penang ketika dikonfirmasi membenarkan ada WNI yang tewas dan luka-luka.

"Memang ada WNI yang tewas dan luka-luka korban kebakaran. Jenazah WNI yang tewas saat ini sedang dibawa ke Alor Setar, sedangkan WNI korban luka-luka masih dirawat di RS dan belum siuman," kata Staf Konsuler KJRI Penang, Esther, seperti dilansir bisnis.com. 

KJRI sedang berusaha menelusuri identitas korban dengan pihak-pihak terkait di Langkawi.

 

Korban yang selamat dan dirawat di Rumah Sakit Langkawi adalah Ni Made Ayu Yukagoni (20), Sigit Eko Sandrib (29), Arief Suharmako (36), Bulius Wecaksono (23).

Sedangkan korban meninggal Normansyah (24).

KJRI Penang sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk proses pengurusan jenazah serta pemulihan korban-korban di RS.

R1/Hee