BKSDA Riau Masih Dalami Kasus Penyerangan Harimau Sumatera Yang Incar Manusia Di Inhil

BKSDA Riau Masih Dalami Kasus Penyerangan Harimau Sumatera Yang Incar Manusia Di Inhil

29 Oktober 2019
Ilustrasi harimau sumatera (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi harimau sumatera (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengaku masih mendalami dugaan kesamaan harimau yang menewaskan seorang pekerja di PT Ria Indo Agropalma (RIA) di Pelangiran Indragiri Hilir, Kamis 24 Oktober 2019 sore.


Pernyataan ini disampaikan Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Selasa, 29 Oktober 2019.

"Petugas kami sedang berada di lapangan mendalami apakah harimau yang menewaskan seorang pekerja PT RIA di Pelangiran adalah harimau yang sama dengan kejadian di lokasi berbeda sebelumnya," sebutnya.

Dugaan itu lantaran di lokasi berdekatan dengan area Suaka Marga Satwa (SM) Kerumutan.

Dimana, landscape ini sendiri merupakan salah satu kantong harimau sumatera yang saat ini masih tersisa. Selain kejadian menewaskan pekerja di PT RIA, sebelumnya juga pernah terjadi aksi serupa.

Seperti saat Mardian diterkam ketika mencari kayu di hutan Sungai Raya, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Indragiri Hilir, Sabtu 2 Maret 2019.

Loading...

M Amri karyawan PT RIA tewas diterkam saat memanen akasia di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kamis 23 Mei 2019.

Lalu Darmawan alias Nang Warga asal Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan diterkam saat mandi di sumur usai bekerja di kebun akasia PT Bhara Induk di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Minggu 25 Agustus 2019.

Dan terakhir Wahyu Kurniadi karyawan PT RIA yang tewas diterkam di areal kebun akasia perusahaan, Kamis, 24 Oktober 2019.