Kisah Pilu Korban Kebakaran di Tembilahan Hulu Inhil, Terancam Gagal Kuliah karena Uang Bawah Kasur

Kisah Pilu Korban Kebakaran di Tembilahan Hulu Inhil, Terancam Gagal Kuliah karena Uang Bawah Kasur

22 Juli 2019
Sapinah melihatkan uang jutaan rupiah miliknya yang sudah terbakar jadi abu

Sapinah melihatkan uang jutaan rupiah miliknya yang sudah terbakar jadi abu

RIAU1.COM - Kisah pilu terjadi pasca musibah kebakaran yang menimpa rumah-rumah warga di sekitar pasar Jalan Kayu Jati, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil, Riau berapa waktu lalu.

Salah satunya menimpa keluarga ibu Sapinah yang harus merelakan rumah serta jutaan uang tunai yang disimpannya dibawah kasur untuk biaya pendidikan anak bungsunya hangus terbakar.

Dengan raut muka sedih dan suara bergemetar, Sapinah menunjukan sejumlah uang pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu di dalam kantong plastik kepada awak media yang jumlahnya ditaksir senilai Rp5.485.000.

Sambil mengusap air mata, Sapinah menceritakan, uang yang terbakar itu merupakan biaya untuk melanjutkan pendidikan putrinya yang akan mendaftar ke perguruan tinggi di Pekanbaru.

"Untuk bayar uang kuliah anak saya Fitri, tanggal 25 ini terakhir membayarnya," ucap Sapinah, yang sehari-hari berdagang ikan asin di Pasar Kayu Jati, Senin 22 Juli 2019.

Diungkapkan Sapinah, sejumlah uang yang terbakar merupakan hasil menjual perhiasan emas miliknya, dimana saat kejadian uang tersebut disimpannya dibawah kasur, namun tidak dapat diselamatkan, karena saat kejadian kobaran api begitu cepat membesar.

"Itu hasil jual emas 3 mayam, suami saya cuma bisa menyelamatkan Mesin cuci dan kompor gas saja, yang lainnya habis terbakar," urai Sapinah.

Lanjutnya, keinginan besar anak bungsunya untuk melanjutkan pendidikan membuatnya terus meneteskan air mata, apalagi ketika mengingat uang yang sudah dikumpulkannya dalam waktu cukup lama itu hangus jadi abu oleh api.

Bahkan, saat ini untuk menunaikan keinginan besar putrinya melanjutkan pendidikan, Sapinah juga sudah mencoba berusaha untuk meminjam sejumlah uang kepada sanak keluarga dan kerabat terdekatnya.

"Saya tidak tahu apa Fitri bisa lanjut kuliah atau tidak, dia sudah lulus tes di UIN Pekanbaru, hanya tinggal membayar pendaftaran saja lagi. Semoga saja akan ada jalannya," pungkasnya.

 

Penulis: Fahrin