1.757 Pengendara Terjaring Razia Selama 14 Hari Operasi Zebra di Pekanbaru, Ini Pelanggaran Terbanyak...

1.757 Pengendara Terjaring Razia Selama 14 Hari Operasi Zebra di Pekanbaru, Ini Pelanggaran Terbanyak...

13 November 2018
Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Rinaldo Aser

Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Rinaldo Aser

RIAU1.COM -Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru, Riau mencatat, ada 1.757 lembar surat Tilang di keluarkan selama 14 hari Operasi Zebra Muara Takus 2018, yang digelar kepolisian selama 14 hari ini.

Operasi Zebra Muara Takus sendiri berakhir pada Senin (12/11/2018) kemarin. Ini merupakan operasi penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas oleh pihak kepolisian.

1.757 lembar surat Tilang diberikan kepada pengendara yang kedapatan melakukan pelanggaran. Selain itu ada juga dari mereka yang diberi teguran. Teguran sendiri sebanyak 780. Demikian data yang dirangkum Riau1.com dari Polresta Pekanbaru.

Dari 1.757 Tilang ini, pelanggaran terbanyak didominasi oleh sepeda motor, dengan jumlah 1.280 pelanggaran. Sedangkan untuk mobil dan kendaraan khusus sebanyak 477 Tilang.

"Jenis pelanggaran terbanyak yaitu tidak menggunakan helm SNI, dan melawan arus lalu lintas. Sedangkan untuk mobil dan kendaraan khusus jenis pelanggaran terbanyak yakni tidak menggunakan sabuk pengaman (safety belt)," kata Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Rinaldo Aser.

Mereka yang melanggar ini, didominasi oleh pengendara berusia rata-rata 21 hingga 25 tahun, dengan berjumlah 513 orang. "Untuk lokasi yang paling sering ditemukan pelanggaran lalu lintas, di kawasan perbelanjaan, dengan jumlah 789 pelangaran," lanjut Rinaldo, Selasa (13/11/2018).

Selama pelaksanaan Operasi Zebra Muara Takus 2018, kata Rinaldo, Polresta Pekanbaru khusunya Satuan Lalu Lintas melakukan berbagai upaya dalam menyampaikan pesan pesan keselamatan berlalu lintas, mulai dari pemasangan spanduk himbauan, sosialisasi di media, membagikan brosur dan stiker pelopor keselamatan berlalu lintas, pelatihan safety riding hingga pemberian hadiah kepada pengendara yang tertib berlalu lintas. 

Jika dibandingkan dengan pelaksanaan Operasi Zebra pada tahun 2017, angka pelanggaran lalu lintas pada tahun ini menurun 32 persen, dari angka 2.605 dan sekarang menjadi 1.757 pelanggaran.

"Hal itu berarti masyarakat sudah mulai memahami pentingnya tertib berlalu lintas untuk keselamatan berkendara. Sedangkan jumlah kecelakaan lalu lintas selama operasi zebra masih tetap diangka yang sama yakni dua kasus, namun untuk korban kecelakaan jika pada tahun 2017 terdapat satu korban meninggal dunia, pada tahun 2018 tidak ada korban yang meninggal dunia," sambungnya.

Ia berharap, dengan berakhirnya Operasi Zebra Muara Takus 2018, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan keselamatan berlalu lintas. Kompol Rinaldo juga menegaskan, dengan berakhirnya Operasi Zebra pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas.

"Operasi Zebra juga merupakan sebagai langkah awal dalam pelaksanaan Operasi Lilin yang sebentar lagi akan digelar," singkatnya.