Seram, Wanita Ini Alami Lumpuh Separuh Wajah Akibat Kutu Lebih Dari Satu Meter Bersarang di Telinga

Seram, Wanita Ini Alami Lumpuh Separuh Wajah Akibat Kutu Lebih Dari Satu Meter Bersarang di Telinga

1 November 2018
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Seorang perempuan dari Sunshine Coast di negara bagian Queensland, Australia, mengalami kelumpuhan wajah sebagian setelah kutu sepanjang satu sentimeter bersarang di liang telinganya.

Ketika Olivia Pozzan bangun dengan sakit telinga yang berdenyut awal bulan ini, ia menduga itu karena serangan infeksi sinus yang dideritanya baru-baru ini dan menenggak beberapa obat anti-peradangan untuk mengatasinya.

"Meskipun sisi wajah dan telinga saya terasa agak bengkak dan menyakitkan, obat antiperadangan itu tampaknya mengatasi rasa sakit," katanya, seperti dikutip dari liputan6.com, Kamis (1/11/2018).

Namun, yang tidak disadarinya adalah adanya kelumpuhan di saluran telinga kanannya.

"Tak sampai sekitar seminggu kemudian ketika saya bangun dengan muntah hebat dan vertigo dan kelumpuhan wajah yang saya tahu sesuatu yang lebih serius sedang terjadi," katanya.

Olivia mengatakan ia tak bisa menutup mata kanannya.Ia yang mengaku memiliki banyak kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan mulut juga mengalami kelumpuhan lembek sehingga tidam bisa menggerakkan seluruh sisi kanan wajah.

Kemudian Olivia pergi ke Rumah Sakit Universitas Sunshine Coast di mana ia mengatakan dokter muncul dengan beberapa diagnosa yang menakutkan, termasuk Sindrom Ramsay Hunt, "yang merupakan infeksi virus radang telinga pada saraf wajah dan yang hanya memiliki tingkat pemulihan 65 persen".

Enam dokter memeriksa saluran telinga kanan Olivia, tetapi tidak menemukan apa pun karena penumpukan lilin. Dua belas hari berlalu dari gejala sakit telinga pertamanya, penyebabnya ditemukan.

"Tak sampai dokter ke-tujuh membersihkan lilin itu dan menemukan kutu bersembunyi di baliknya," jelas Olivia.

Pada saat itu, kutu tersebut telah tumbuh lebih dari satu sentimeter.

"Seekor kutu yang sepenuhnya membesar adalah sekitar 200 - 600 kali ukuran kutu yang tidak memakan apa-apa," kata Olivia.

Dokter menyuntikkan kutu dengan sebuah larutan untuk membunuhnya, lalu menyingkirkannya.

Profesor Peter Banks, yang mempelajari Biologi Konservasi di University of Sydney, mengatakan, memiliki kutu yang cukup panjang di telinga dan menyebabkan kelumpuhan, hal itu jarang terjadi.

"Saya belum pernah mendengar tentang itu sebelumnya, tetapi saya tahu beberapa siswa yang memilikinya di sudut mata dan telinga mereka," katanya.

"Pasti itu terjadi karena semakin banyak orang berkeliaran di sekitar lingkungan semak belukar, tetapi juga lebih banyak karena kemunculan satwa liar di halaman belakang orang -tingkat pertemuan dengan kutu meningkat, begitu menurut saya."

Sumber: Liputan6.com