Melihat Hubungan Cahaya Matahari dengan Kesehatan Mental Seseorang

Melihat Hubungan Cahaya Matahari dengan Kesehatan Mental Seseorang

1 April 2020
Ilustrasi bekerja dari rumah.

Ilustrasi bekerja dari rumah.

RIAU1.COM - Jangan anggap remeh. Sinar matahari merupakan vitamin D gratis. Tinggal berjemur saja. 

 

 Namun  Sinar matahari tak selalu menyambangi setiap ruangan di rumah atau kantor.

Bahkan kadang ada yang nyaris tak tersentuh cahaya matahari. Misalnya saja, kamar kos-kosan atau perkantoran di lokasi padat.

Padahal menurut studi, sinar matahari berpengaruh signifikan bagi kesehatan mental seseorang.

Studi yang dikerjakan sejak 2014 misalnya, membandingkan kesehatan menyeluruh dari dua kelompok pekerja yakni mereka yang memiliki jendela di kantor dan yang bekerja di kantor tanpa jendela.

Hasil studi menunjukkan, kelompok pertama memiliki ritme tidur yang normal. Kondisi kesehatan secara menyeluruh pun tercatat baik bila dibandingkan pekerja yang tanpa jendela di ruangannya.

Seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu, 1 April 2020,  Paparan cahaya matahari yang minim bisa mengubah jam internal atau siklus sirkadian alami.


"Ada peningkatan bukti, bahwa paparan cahaya--terutama pada pagi hari--bermanfaat bagi kesehatan Anda. Ini berdampak pada suasana hati, kewaspadaan dan sistem metabolisme," terang seorang ahli saraf dari Northwestern Medicine yang juga spesialis konsultan gangguan tidur, Phyllis Zee seperti dikutip medical daily. 

Loading...


Pekerja adalah kelompok yang berisiko, ia melanjutkan. Sebab biasanya mereka lebih sering bekerja di dalam ruangan yang minim akses cahaya alami atau bahkan dengan penerangan buatan. Dan itu terjadi sepanjang hari.

"Hasil penelitian mengonfirmasi bahwa cahaya yang alami dari sinar matahari lebih memiliki efek pada kesehatan," kata dia.

Manfaat yang bisa didapatkan dari cahaya matahari namun tak bisa diberikan penerangan lain, adalah vitamin D. Nutrisi ini mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.

Tak hanya itu, sebagian orang juga mencatatkan bahwa dirinya mendapatkan suasana hati yang lebih baik dan perasaan yang tenang ketika menghabiskan waktu di luar--khususnya di bawah sinar matahari.

Di sisi lain, penelitian juga mendokumentasikan bagaimana gangguan mood dan kecemasan cenderung memburuk selama musim dingin atau artinya, saat tak ada matahari.

 

Belakangan, berbagai negara menerapkan kebijakan work from home atau bekerja dari rumah demi menekan laju penyebaran virus corona (SARS-CoV-2). Dengan begitu orang bisa mengatur paparan cahaya matahari.

Barangkali ini jadi waktu yang tepat bagi Anda untuk memilih spot bekerja dengan paparan sinar matahari yang cukup.

R1 Hee.