Suara Emas Gadis Cirebon Ini Guncang Panggung Pencarian Bakat di Jerman

Suara Emas Gadis Cirebon Ini Guncang Panggung Pencarian Bakat di Jerman

15 September 2019
Claudia Emmanuela Santoso saat manggung di Jerman.

Claudia Emmanuela Santoso saat manggung di Jerman.

RIAU1.COM - Suara emasnya sangat memukau penonton dan dewan juri.

Penyanyi muda asal Indonesia yakni Claudia Emmanuela Santoso sukses mengguncang panggung The Voice of Germany.

Seperti dilansir bisnis.com,  Minggu, 15 September  2019, Voice of Germany merupakan ajang pencarian bakat untuk para penyanyi di Jerman.

Gadis cantik  asal Cirebon, Jawa Barat, tersebut sukses mendapat perhatian para juri yang memberi standing ovation kepadanya.

 

Dalam video yang diunggah akun resmi The Voice Jerman, Claudia membawakan lagu The Greatest Showman Cast berjudul Never Enough.

Video berdurasi 10 menit lebih itu menunjukkan Claudia tidak canggung tampil di depan para juri dan penonton yang memadati studio dalam ruangan tersebut.

Pada bagian deskripsi video, dijelaskan Claudia yang baru berusia 18 tahun berada di Jerman untuk melanjutkan studi.

Baru semenit bernyanyi, dia sudah menarik perhatian salah satu juri, yakni penyanyi asal Irlandia, Rea Garvey.

Berselang beberapa detik kemudian, ketiga juri lain, yakni rapper asal Jerman Sido, penyanyi Jerman Mark Forster, dan Alice Merton langsung menekan tombol 'I Want You' tanda ketertarikan terhadap penampilan Claudia.

Remaja yang masih berusia 18 tahun itu diketahui sukses membuat empat juri menangis dengan penampilannya saat mengikuti audisi The Voice of Germany sesi pertama.

Pada saat itu, Claudia sukses membawakan lagu Never Enough dari Loren Allerd.

Dilansir melalui tayangan akun Instagram thevoiceofgermany, Alice Merton nampak menitikan air mata. "Saya benar-benar menangis untuk pertama kalinya di acara ini, karena itu sangat indah," ujar Alice Merton.

 

"Kamu luar biasa," tambah Rea Garvey sambil naik ke atas panggung.

Hingga pada babak penentuan tiba, Claudia akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Alice Merton sebagai mentornya.

R1/Hee