Ini Kesalaham yang Banyak Terjadi Ketika I'tidal Saat Shalat

Ini Kesalaham yang Banyak Terjadi Ketika I'tidal Saat Shalat

16 Juli 2019
Ilustrasi: Internet

Ilustrasi: Internet

RIAU1.COM - Bagaimanakah posisi tangan setelah ruku’ (i'tidal), apakah sedekap atau posisi tangan dilepas di samping? 

Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (AI Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al 'llmiyyah wal lfta’) berkata, "Ada istilah 'qobd fish sholah' yaitu meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (keadaan bersedekap). Ada juga istilah ‘sadl fish sholah' yaitu menurunkan atau melepaskan tangan di samping (tanpa sedekap). Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dengan menggenggam ini ada petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat berdiri membaca surat atau saat berdiri bangkit dari ruku' (i'tidal). Hadits yang mendukungnya adalah hadits dari Wail bin Hujar radhiyallahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim.

Wail bin Hujr pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika ia masuk dalam shalat dan beliau bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar). Hammam mengatakan bahwa beliau mengangkat tangannya sejajar dengan kedua telinganya. Kemudian beliau menutupi tangannya dengan pakaiannya, kemudian beliau meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya. Ketika ingin ruku', kedua tangannya dikeluarkan dari pakaian, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya. Beliau bertakbir Ialu ruku’. Ketika mengucapkan 'sami’allahu Iiman hamidah’, beliau mengangkat kedua tangannya. Saat sujud, beliau sujud di antara kedua tangannya. 

Intinya untuk masalah ini telah dikatakan oleh Imam Ahmad, "Jika seseorang bangkit dari ruku', maka jika ia mau, ia bisa melepaskan tanggannya (tidak sedekap). Jika mau, ia pun bisa meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya (sedekap).” (AI Inshaf, 2: 412, Asy Syamilah). Imam Ahmad mengatakan demikian karena tidak ada dalil tegas yang membicarakan masalah sedekap setelah ruku’, Sehingga Imam Ahmad pun mengatakan, "Aku harap, jangan terlalu mempermasalahkan hal tersebut." (Lihat Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Ath Thorifi, hal. 86). Demikian seperti dilansir laman rumaysho, 16 Juli 2019.

Loading...