Pemprov Sumut Ajak Pengusaha Jepang Investasi Bidang Pertanian, Pendidikan dan Kesehatan

Pemprov Sumut Ajak Pengusaha Jepang Investasi Bidang Pertanian, Pendidikan dan Kesehatan

22 Oktober 2018
Ilustrasi petani sayur di Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara.

Ilustrasi petani sayur di Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara.

RIAU1.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tengah gencar menarik investor asing berinvestasi di daerahnya. Salah satunya pengusaha Jepang. 

Seperti dikutip Riau1.com dari Antaranews.com, Senin 22 Oktober 2018, Investor Jepang diajak investasi pada tiga sektor yaitu pertanian, pendidikan, dan kesehatan, di Sumatera Utara, yang sangat dibutuhkan di provinsi tersebut.

"Untuk menawarkan investasi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan pertemuan dengan investor Jepang yang tergabung dalam ASEAN Nagoya Club di Jakarta," ujar Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah di Medan, Minggu.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menawarkan investasi kepada pengusaha Jepang khususnya di bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, dan termasuk pengelolaan sampah.

Investasi di sektor itu diharapkan karena melihat potensi yang masih besar di bidang tersebut dan juga masih sangat dibutuhkan masyarakat.

"Adanya investasi itu dipastikan dapat memberi dampak besar secara ekonomi, peningkatan lapangan kerja, serta kesejahteraan masyarakat Sumut keseluruhan," katanya.

Menurut Ijeck, panggilan akrab Wakil Gubernur Sumut itu, pengusaha Jepang itu mengaku tertarik berinvestasi baru atau meningkatkan investasi di Sumut.

"Akan ada pertemuan lanjutan dengan ASEAN Nagoya Club untuk membahas rencana investasi secara lebih serius lagi," katanya.

Ke depannya, kata Ijeck, Pemprov Sumut akan membawa dan mengenalkan pemerintah dan pengusaha kabupaten/kota kepada investor Jepang.

Ijeck menyebutkan, potensi investasi di daerah masih cukup besar termasuk di sektor pariwisata .

"Dengan bertemu langsung dan berkunjung ke daerah-daerah yang direncanakan kerja sama investasi, maka diyakini investor bisa cepat memberi keputusan jadi tidak menanamkan modalnya," katanya.

Kepala Office Asean Nagoya Club, Hisaya Matsuhita, mengatakan ada beberapa sektor yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan bersama antara Jepang dan Indonesia.

Salah satunya adalah dalam pengelolaan sampah yang bukan saja menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga peluang bisnis dari hasil sampah itu.

"Pengusaha dan Pemerintah Provinsi Sumut bisa bertemu dengan Pemerintah Kota Nagoya," katanya.

Adapun bidang lainnya yang diminati Jepang, kata Hisaya, adalah kerja sama pengadaan tenaga kerja di bidang kesehatan seperti perawat.

R1/Hee