Hexana Dirut Baru Jiwasraya, Mampukah Atasi Klaim Asuransi Jatuh Tempo Rp 802 Miliar?

Hexana Dirut Baru Jiwasraya, Mampukah Atasi Klaim Asuransi Jatuh Tempo Rp 802 Miliar?

6 November 2018
Hexana Tri Sasongko.

Hexana Tri Sasongko.

RIAU1.COM - Asuransi Jiwasraya dirundung masalah besar. Asuransi BUMN ini belum mampu membayar klaim asuransi nasabah nya yang jatuh tempo senilai Rp 802 miliar. 

Ini tantangan Dirut Asuransi Jiwasraya yang baru Hexana Tri Sasongko yang baru diangkat oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno.

Kini Hexana telah resmi sebagai Direktur Utama Jiwasraya menggantikan Asmawi Syam. 

Posisi sebelumya, Hexana merupakan Direktur Investasi dan IT Jiwasraya. Ia dilantik pada 2018.

Seperti dikutip Riau1.com dari CNBC Indonesia, Selasa 6 November 2018, Hexana cukup lama berkarier di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) sebelum berhijrah ke Jiwasraya.

Hexana berkarier di BRI sejak tahun 1998. Ia juga pernah menduduki Head of Global Market BRI pada 1999-2007. 
Pada tahun 2016, Ia menjabat sebagai SEVP Treasury dan Global Service BRI. Ia menjabat posisi tersebut selama 2 tahun. Mundur ke belakang lagi, Hexana pernah menduduki jabatan SEVP IT Strategy dan Development BRI selama 1 tahun.

Hexana sukses menerbangkan satelit BRI. Ketika itu Hexana merupakan Direktur BRISat Project and Launch.

Hexana sendiri mengatakan dirinya akan melanjutkan dan mengembangkan program-program unggulan yang ada dengan perbaikan bisnis proses berbasiskan digital. Hal tersebut demi memudahkan akses masyarakat kepada produk-produk Jiwasraya.

"Pergantian pucuk pimpinan ini dilakukan dalam rangka Jiwasraya menuju pengembangan bisnis baru yang berbasis Information Technology (IT).

Termasuk juga sebagai penguatan investasi perusahaan dan sekaligus melakukan regenerasi untuk menciptakan kepemimpinan yang berkelanjutan di Jiwasraya," demikian keterangan resmi Kementerian BUMN seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (6/11/2018).


Hexana juga akan menerapkan manajemen risiko secara disiplin dalam pengelolaan investasi keuangan. Termasuk juga meningkatkan kerja sama penyediaan layanan kebutuhan asuransi jiwa bagi BUMN.

"Kami akan melanjutkan dan terus mengembangkan program-program yang sudah dirintis bersama Bapak Asmawi demi Jiwasraya yang lebih baik dan modern. Dalam kesempatan ini saya mewakili Jiwasraya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan kerja samanya selama ini. Semoga saya juga bisa mengemban tugas ini dengan baik," kata Hexana.

Perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia ini memang tengah dirundung masalah. Jiwasraya terpaksa menunda pembayaran kewajiban polis yang jatuh tempo.

Penundaan pembayaran dilakukan untuk 711 polis produk bancassurance senilai Rp 802 miliar. Kesalahan investasi diduga menjadi penyebab sulitnya likuiditas perusahaan, sehingga bisa gagal membayarkan polis.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau permasalahan tersebut.

OJK menyambut baik upaya yang telah dilakukan oleh Direksi dan pemegang saham PT Jiwasraya (Persero) berkaitan dengan missmatch, sebagaimana dapat terjadi dalam pengelolaan investasi. 

"OJK akan memonitor kesepakatan yang telah dicapai antara PT Jiwasraya (Persero) dengan pemegang polis, sehingga masing-masing pihak memiliki kejelasan mengenai kewajiban yang jatuh tempo, dengan berbagai opsi yang dipahami dan disetujui oleh kedua belah pihak," Kata Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK, Riswinandi, dalam keterangan persnya.

R1/Hee