Penyadapan Minyak Ilegal Membuat Chevron Merugi Hingga Puluhan Milyar

Penyadapan Minyak Ilegal Membuat Chevron Merugi Hingga Puluhan Milyar

21 Januari 2020
Penyadapan Minyak Ilegal Membuat Chevron Merugi Hingga Puluhan Milyar

Penyadapan Minyak Ilegal Membuat Chevron Merugi Hingga Puluhan Milyar

RIAU1.COM - Penyadapan ilegal adalah praktik yang masih merajalela, dengan metode yang digunakan untuk mencuri minyak menjadi lebih dan lebih canggih. Pencurian minyak menelan banyak kerugian bagi sejumlah kontraktor kerjasama minyak dan gas, termasuk Chevron Pacific Indonesia.

Presiden direktur Chevron Indonesia Albert Simanjuntak melaporkan kerugian sebesar Rp23 miliar karena pencurian minyak tahun lalu.

"Itu baru perhitungan kasar [dari anggaran yang diperlukan] untuk memperbaiki lubang di pipa kami. Ada beberapa kasus penyadapan ilegal yang menyebabkan tumpahan minyak," katanya dalam dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, 20 Januari.

Sepanjang 2019, katanya, setidaknya ada 72 kasus penyadapan ilegal, 55 di antaranya berhasil diintervensi.

Metode yang digunakan dalam penyadapan ilegal menjadi lebih canggih. Albert menyebutkan sebuah kasus pada tahun 2019 di mana para pencuri menggali terowongan 100 meter dari dalam rumah yang mereka beli dari penduduk setempat.

Albert mengatakan bahwa Chevron terus bekerja sama dengan Kepolisian Riau serta Tentara TNI untuk mengekang kejahatan tersebut.

Sementara itu, direktur utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan pemboran ilegal terjadi di sejumlah wilayah operasi perusahaan. Praktik ilegal dilakukan oleh warga yang tinggal di dekat area operasi perusahaan, tanpa memahami bahayanya.

Loading...

"Mereka pikir itu sama dengan menggali air, padahal sebenarnya [pengeboran] bisa menciptakan percikan api yang akan mengarah pada ledakan," katanya.

 

 

 

R1/DEVI