Gubernur Sebut Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Biang Anjloknya Pariwisata Sumbar

Gubernur Sebut Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Biang Anjloknya Pariwisata Sumbar

12 Februari 2019
Ilustrasi pesawat Citilink.

Ilustrasi pesawat Citilink.

RIAU1.COM - Gara gara harga tiket pesawat naik tajam, membuat kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat anjlok total. 

Seperti dikutip Riau1.com dari bisnis.com, Selasa, 12 Februari 2019, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menilai kenaikan tiket pesawat memicu anjloknya sektor pariwisata di daerah itu sehingga perlu kebijaksanaan dari pemangku kepentingan terkait untuk menurunkan kembali.

 

"Saya sudah ketemu Menteri Perhubungan dan pihak Garuda Indonesia menyampaikan serta berharap harga tiket pesawat serta avtur diturunkan sehingga harga tiket kembali normal," kata dia di Padang, Selasa pada pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah.

Menurut dia tidak hanya sektor pariwisata ada banyak sektor turunan yang ikut terdampak dengan kenaikan harga tiket pesawat.

"Usaha Mikro Kecil dan Menengah terdampak, hotel-hotel akan sepi, rugi kita semua karena dampak ikutannya banyak," ujarnya.

Sebelumnya sejumlah pemilik usaha makanan dan minuman di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatra Barat mulai merasakan imbas kenaikan harga tiket pesawat ditandai dengan sepinya jumlah pembeli.

Salah seorang pengelola Rumah Makan Padang di Bandara Minangkabau Risa mengaku sebelumnya dia bisa mengantongi omzet hingga Rp7 juta per hari namun sejak Januari bisa mengantongi Rp3 juta per hari saja sudah syukur.

Akibatnya, restoran Padang yang berada di area pintu keberangkatan penumpangan tersebut mulai mengurangi makanan yang disediakan mengantisipasi tidak terlalu banyak sisa.

"Kami khawatir juga kalau ini terus berlangsung bisa ditutup karena tidak seimbang pemasukan dengan sewa tempat," kata dia.

Tidak hanya rumah makan Padang, Suci karyawan gerai Soto di Bandara Minangkabau juga mengaku pengunjungnya berkurang hingga 30%. Jika satu hari bisa mencapai 100 orang yang makan, sekarang 70 orang sudah banyak, katanya.

Beranjak ke lantai tiga area keberangkatan salah satu lounge yang ada di sana juga mengalami imbas.

 

Menurut Ana pengelola lounge biasanya dalam sehari mereka bisa melayani 50 pax namun sekarang turun jadi 30 pax.

Kendati lounge tersebut kerap disinggahi kalangan berduit untuk bersantap sebelum berangkat sejak tiket pesawat naik ikut terimbas.

Demikian juga dengan gerai bakso yang ada di ruang tunggu keberangkatan juga terkena imbas dengan penurunan jumlah konsumen hingga 30% sehari.

Semua pengelola usaha tersebut berharap harga tiket kembali normal sehingga penumpang jadi ramai.

R1/Hee